Tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan
Tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan
Ilustrasi pasangan. Shutterstock
TEMPO.CO,
Jakarta
– Ketika melihat seorang pria dengan wanita tampak mesra, lantas mereka menyatakan hubungannya hanya sebatas teman, apakah kamu percaya begitu saja? Hubungan itu jelas patut dipertanyakan, terlebih ketika si pria selalu ada setiap kali dibutuhkan, menjadi pelipur lara, dan bersedia melakukan apa saja buat teman wanitanya. Apakah si pria benar-benar melakukan semua itu dalam kerangka pertemanan? Mari kita cek kebenarannya melalui sebuah survei yang dilakukan oleh University of Wisconsin di Amerika Serikat.
Mengutip Daily Mail, para peneliti dari perguruan tinggi itu melakukan survei terhadap 88 laki-laki dan perempuan muda yang menyatakan hubungan mereka sebatas teman. Keduanya diminta menilai ketertarikan satu sama lain dalam kuesioner rahasia.
Hasil survei menunjukkan bahwa si pria, entah sudah berpasangan atau masih melajang, lebih mungkin tertarik kepada teman wanita mereka dan ingin berkencan dengannya daripada sebaliknya. Logika sederhananya, jika seorang perempuan bersedia diajak kencan, berarti ada kesempatan baginya untuk meraih hatinya. Sebab, bagi pria, persahabatan tak lepas dari daya tarik seksual. Seorang pria yang saat jumpa pertama dengan seorang wanita dan menganggap wanita itu tidak menarik baginya bisa berubah pikiran seiring berjalannya waktu. Ketika si pria mengetahui kecantikan, kecerdasan, dan menyenangkannya wanita itu, dia tidak berkeberatan untuk menaruh hati kepadanya. Riset ini juga menunjukkan sudut pandang yang berbeda dari sisi perempuan yang berteman dengan pria. Kaum Hawa percaya seorang pria dapat menjalin hubungan persahabatan murni dengan seorang wanita.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
Mudik? Jangan Lupa Tidur Siang Kata Rifat Sungkar
Lebaran, Krisdayanti Open House dengan 6 Menu Spesial
Obat Gosok Panas Atasi Sendi Lutut Nyeri? Begini Kata Ahlinya
Matamata.com –
Menjadi istri seorang Raffi Ahmad tentunya bukan hal yang mudah bagi Nagita Slavina. Raffi memang sudah lama dikenal sebagai pria playboy.
Sebelum menikah, pria 34 tahun itu sering gonta-ganti pacar. Ia juga genit setiap kali melihat cewek cantik. Raffi sendiri pernah mendapati Nagita nangis malam-malam karena ia genit ke banyak cewek.
Nagita Slavina (Youtube.com/RansEntertainment)
Lewat obrolan podcast saat mewawancarai Fadil Jaidi, Nagita pun curhat. Ia menyebut bahwa pria dan wanita tak bisa 100 persen cuma berteman.
“Yang namanya hubungan laki-laki sama perempuan itu nggak ada yang 100 persen cuma berteman. Nggak ada itu yang namanya pertemananan, persahabatan yang bener-bener dari dua belah pihak merasa itu persahabatan,” ucap Nagita.
Baca Juga
“Jadi jangan pernah sok-sokan bertemen berdua ama laki-laki dan perempuan, nggak mungkin say!” lanjutnya.
Nagita Slavina (Instagram.com)
Cuplikan video Nagita itu diunggah di akun TikTok @ransentertainment. Sampai akhirnya ucapan wanita 33 tahun itu viral usai diunggah kembali oleh akun-akun gosip.
Netizen langsung menyerbu kolom komentar akun gosip @mintulgemintul. Banyak yang tak setuju dengan ucapan Nagita.
Nagita Slavina ajari Rafathar salat (Youtube.com)
“Gak sih. Aku punya sahabat cowo dari dia single sampe dia married masih sahabatan. Makan siang selalu berdua dulu. Tapi aku ga ada rasa pengen jadi pacarnya. Karena dia bukan tipeku. Jadi ga kepikiran lebih jauh lagi. Hahaha,” tulis netizen.
“Ga setuju soalnya temen ku banyak cowo baik2 no baper,” sahut lainnya. “ngomong begitu karena dia cemburu ma pertemanan rafi mbk Ayu tt ih lucu deh ni satu orang nyindir nyindir terus yg disana aja adem ayem,,,” timpal lainnya.
Tag
- #nagita slavina
- #raffi ahmad
- #rans entertainment
Berita Terkait
-
10 Momen Geng Cendol Ngumpul di Rumah Nagita Slavina, Seru Banget Ada Live Music-nya!
-
Trauma Kehilangan Olga Syahputra, Asisten Panik saat Raffi Ahmad Drop: Pikiran Udah Jelek Banget
-
Rayyanza Gemas Banget Pamer OOTD Malam Minggu, Sandalnya Paling Bikin Heboh
-
9 Gaya Artis Indonesia Ketemu Idol Korea, Ada yang Pakai Baju Santai Abis
-
Harganya Belasan Juta, Model Heels Nagita Slavina Disorot: Ngeri!
-
Nagita Slavina Pakai Heels Belasan Juta, Modelnya Bikin Khawatir: Ngeri Patah!
-
Raffi Ahmad Diam-diam Ambil Uang Nagita Slavina, Cuan di Brankas ‘Raib’ Seketika!
-
10 Potret Rayyanza Liburan di Eropa Anteng dan Nggak Rewel, Gemes Banget
-
Raffi Ahmad Diisukan Selingkuh dengan Mimi Bayuh, Asisten Beberkan Faktanya
-
Viral Video Raffi Ahmad Tidur Sampai Mangap di Dalam Mobil, Netizen Salut: Semoga Berkah Selalu
Ini merupakan pertanyaan sulit dan banyak yang pernah mengalaminya. Seringkali kita mendapati dua pasangan laki-laki dan perempuan yang sangat dekat dengan ‘judul’ sahabat. Atau teman dekat. Mereka berdalih sudah berteman sangat lama dan nggak mungkin tertarik satu sama lain karena sudah mengetahui baik buruknya masing-masing. Tapi, sebenarnya bisakah laki-laki dan perempuan bersahabat tanpa melibatkan perasaan?
Bisakah Bersahabat Tanpa melibatkan Perasaan?
Seorang psikolog bernama Dave Matthews mengungkapkan bahwa seorang laki-laki dan perempuan bisa saja menjadi teman. Tapi pada satu titik, mereka bisa jatuh cinta satu sama lain. Saat sudah berteman lama, salah satu atau keduanya bisa tiba-tiba merasakan
jatuh cinta. Ada yang cuma sementara, atau mungkin jatuh cinta pada saat-saat tertentu, bisa jatuh cinta pada waktu yang salah, bisa jatuh cinta yang datang terlambat, atau mungkin selamanya, ujar Dave seperti yang dikutip dari Elite Daily.
Biasanya, salah satu di antaranya mulai tertarik karena sudah mengerti bagaimana perasaannya, betapa nyaman berbicara, betapa menyenangkannya jalan bareng, dan lain-lain. Bagi perempuan khususnya, memilih teman dekat, paling utama adalah chemistry. Minimal perempuan akan berteman dekat dengan laki-laki yang mengerti perasaannya, ada minat yang sama, dan tentunya asik. Bukankah itu juga salah satu trik untuk mencari cinta sejati?
Laki-laki dan perempuan bisa saja mereka nongkrong seharian, ketika ada suatu keperluan salah satu dari mereka meminta untuk ditemani atau diantar, tidur di dalam tenda yang sama saat camping tanpa melakukan hal-hal berbau seks. Meskipun nggak 100 persen. Terkadang ada juga persahabatan yang nggak berujung pada hubungan asmara yang serius. Bukan karena keduanya tidak saling mencintai, tapi lebih tepatnya “cinta bertepuk sebelah tangan”.
Namun, ada juga yang sudah bersahabat lama tapi nggak punya hubungan khusus di dalamnya. Ini juga bukan karena tidak memiliki perasaan cinta. Bukan juga karena cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi salah satu atau keduanya memiliki sikap bijaksana dalam pengambilan sikap untuk tidak melanjutkan perasaan ketertarikan karena takut dapat menghancurkan hubungan persahabatan. Nah ini banyak juga yang mengalami.
Sikap Perempuan dan Laki-laki Terhadap Hubungan Platonik
Dalam kajian psikologi evolusi, perempuan adalah makhluk sosial yang senantiasa mengelilingi dirinya dengan banyak sahabat laki-laki agar lebih terlindung dari bahaya. Itu sebabnya
perempuan
bisa santai menjalani hubungan platonik (keintiman emosional tanpa keintiman romantik/seksual).
Risiko kehilangan sahabat laki-laki baik lebih merugikan daripada risiko salah mencintai. Kalau salah mencintai, perempuan merasa tetap aman karena punya sahabat laki-laki yang senantiasa membela mengingatkannya agar tidak bodoh atau rugi.
Sebaliknya laki-laki punya ketertarikan jauh lebih besar pada sahabat perempuannya, dia lebih sering merasa atau berpikir sahabat perempuannya tertarik padanya. Merasa sahabat perempuannya tertarik, laki-laki sering menyambung-nyambung atau mengartikan perilaku sahabat perempuannya sebagai tanda tertarik, dan mengasumsikan bahwa sahabat perempuannya juga memiliki perasaan atau ketertarikan yang sama seperti dirinya.
Perempuan jarang bisa tertarik pada seorang sahabat dekat, dan berasumsi laki-laki juga punya sikap yang sama sepertinya. Alhasil timbullah pola sosial si laki-laki overestimate dengan ketertarikan yang dirasakan oleh sahabat perempuannya dan perempuan. Sementara si perempuan cenderung underestimate pada ketertarikan yang dirasakan oleh sahabat laki-lakinya. Persahabatan terus berlanjut dengan salah satu atau kadang keduanya menahan atau menyembunyikan ketertarikannya.
Antara Kenyamanan dan Kesempatan
Persahabatan laki-laki dan perempuan adalah comfort zone yang sulit bertahan platonik untuk waktu lama, walau bisa saja awalnya murni demikian. Perempuan ingin santai selamanya dalam comfort zone, sementara (kebanyakan) laki-laki justru gatal menggunakan comfort zone sebagai batu loncatan untuk ke zona-zona lainnya. Perempuan melihat kenyamanan, laki-laki melihat kesempatan. Itulah yang akan normalnya terjadi, kecuali… sang perempuan tidak terlihat menarik atau unattractive.
Jadi pada intinya laki-laki dan perempuan apakah bisa murni berteman dekat atau cuma sekedar sahabatan saja? Secara general nggak bisa. Karena selalu ada ketertarikan secara emosional antara keduanya meskipun itu sedikit.
Mungkin kamu suka:
Bagaimana Posisi Buang Air Kecil yang Benar?
Apakah kamu setuju? Kalau memiliki pendapat berbeda, atau kisah yang berhubungan dengan cinta berkedok sahabat, mari kita berdiskusi, hehehe…
Editor: Nabhan
Gambar:
Change.org
Tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan
Posted by: pskji.org