jelaskan cara kerja dari dc to dc converter
jelaskan cara kerja dari dc to dc converter
Konverter berfungsi untuk mengubah sinyal listrik dari satu bentuk ke bentuk lain yang dibutuhkan. Konverter dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain Cylcoconverter, (Konverter AC ke AC)
Rectifier (Konverter AC ke DC)
Inverter (konverter DC ke AC) DC Chopper (Konverter DC ke DC)
- Cylcoconverter (Konverter AC ke AC)
Cycloconverter berfungsi untuk konversi suatu bentuk gelombang AC, menjadi gelombang AC yang lain untuk frekuensi lebih tinggi atau yang lebih rendah. Kelebihan utama cycloconverter adalah kehilangan daya konduksi maju (forward conduction) yang rendah. Hal ini karena konverter tegangan AC frekuensi tinggi ke tegangan AC frekuensi rendah tidak memerlukan filter cycloconverter. Problem yang lain adalah munculnya noise atau harmonik pada penggunaan switch gelombang AC, yang besarnya dipengaruhi oleh frekuensi input gelombang. Munculnya harmonik yang nilainya variabel ini menyulitkan desain filternya
- Rectifier (Konverter AC ke DC)
Dalam sebuah penyearah tak terkontrol, tegangan DC konstan pada output berbeda dari suplai AC pada input. Dalam sebuah penyearah setengah gelombang, tegangan DC variable pada output dengan arus dan tegangan positif dinamakan drive kuadran satu (single quadrant drive). Dengan penyearah gelombang penuh, tegangan DC berpolaritas positif/variable dan arus dalam arah positif dinamakan drive kuadran dua (double quadrant drive).
- Inverter (Konverter DC ke AC)
Penggunaan inverter untuk menjamin tegangan AC berfrekuensi variabel pada output dari tegangan DC tetap yang diberi pada inputnya. Ini adalah jenis sumber tegangan atau jenis sumber arus. Arus atau tegangan output dapat diubah bersama dengan frekuensi melalui tegangan input DC yang bervariasi. Ini terjadi dengan memberi tegangan DC ke inverter melalui sebuah penyearah. Tegangan variabel, frekuensi AC variabel bisa diperoleh dengan menggunakan PWM (pulse width modulation) untuk pengontrolan inverter.
- DC Chooper (Konverter DC ke DC)
Konverter DC‐DC merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian kontrolnya. Sumber tegangan dc dari konverter DC‐DC dapat diperoleh dari baterai, atau dengan menyearahkan sumber tegangan ac yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor untuk mengurangi riak (ripple). Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO.
Macam‐Macam Tipe DC Chooper
Konverter jenis buck merupakan konverter penurun tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi tegangan DC lainnya yang lebih rendah. Seperti terlihat pada gambar 2, rangkaian ini terdiri terdiri atas satu saklar aktif (MOSFET), satu saklar pasif (diode), kapasitor dan induktor sebagai tapis keluarannya. Tegangan Pada Buck Converter Untuk tegangan kerja yang rendah, saklar pasif (dioda) sering diganti dengan saklar aktif (MOSFET) sehingga susut daya pada saklar bisa dikurangi. Nilai rata‐rata tegangan keluaran konverter sebanding dengan rasio antara waktu penutupan saklar (saklar konduksi/ON) terhadap periode penyaklarannya. Biasanya nilai faktor daya ini tidak lebih kecil dari 0.2, karena jika dioperasikan pada rasio tegangan yang lebih tinggi, saklar akan bekerja dibawah keandalannya dan menyebabkan efisiensi konverter turun. Persamaan pada Buck Converter
Analisis Riak Arus Buck Converter Analisis riak arus keluaran diperlukan untuk bias mendesain tapis atau filter keluaran konverter DC‐DC. Dari persamaan di bawah ini, terlihat bahwa untuk mendapatkan riak arus keluran konverter buck yang kecil, diperlukan tapis induktor (L) yang nilainya akan semakin kecil dengan meningkatkan frekuensi penyaklaran. Riak arus keluaran konverter DC‐DC akan bernilai maksimum apabila converter bekerja pada duty cycle (d) = 0,5.
Konverter boost berfungsi untuk menghasilkan tegangan keluaran yang lebih tinggi dibanding tegangan masukannya, atau biasa disebut dengan konverter penaik tegangan. Konverter ini banyak dimanfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga surya dan turbin angin. komponen utamanya terdiri atas MOSFET, dioda, induktor, dan kapasitor. Rasio antara tegangan keluaran dan tegangan masukan konverter sebanding dengan rasio antara periode penyaklaran dan waktu pembukaan saklar. Keunggulan dari konverter boost adalah mampu menghasilkan arus masukan yang kontiniu.
Konverter buck‐boost dapat menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada sumbernya. Skema konverter ini dapat dilihat pada gambar 4. Rangkaian kontrol daya penyaklaran akan memberikan sinyal kepada MOSFET. Jika MOSFET OFF maka arus akan mengalir ke induktor, energi yang tersimpan di induktor akan naik. Saat saklar MOSFET ON energi di induktor akan turun dan arus mengalir menuju beban. Persamaan Umum Buck‐Boost Converter
Seperti halnya tipe buck‐boost, konverter DC‐DC topologi ini juga dapat menghasilkan tegangan keluaran yang lebih kecil ataupun lebih besar daripada sumber tegangan. Dengan tambahan induktor dan kapasitor pada sisi masukan, membuat topologi ini menghasilkan riak arus yang lebih kecil daripada topologi buck‐ boost.
Konverter tipe ini adalah perbaikan dari topologi konverter DC‐DC tipe cuk. Konverter topologi ini memungkinkan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang berpolaritas sama dengan sumber tegangan masukan.
Kesimpulan
- Konverter berfungsi untuk mengubah sinyal listrik dari satu bentuk ke bentuk lain yang dibutuhkan.
- Terdapat empat macam konverter, yaitu Cycloconverter (konverter AC ke AC), Rectifier (konverter AC ke DC), Inverter (konverter DC ke AC) dan Chopper (konverter DC ke DC)
- Konverter DC‐DC merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle
- Terdapat beberapa macam konverter DC Chopper yaitu Buck Converter, Boost Converter, Buck‐Boost Converter, Converter DC tipe Cuk dan Converter DC tipe Sepic.
Penulis By
- Aji Fitrian Hidayat 3.31.14.0.02
- Andi Purwanto 3.31.14.0.03
- Annisa Rahmah H 3.31.14.0.04
- Asep Surya Ramadhan 3.31.14.0.05
DC Buck Converter
adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penurun tegangan DC ke DC (konverter DC-to-DC atau Choppers) dengan metode switching.
Secara garis besar rangkaian
konverter dc to dc
ini memakai
komponen switching
seperti MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor), thyristor, IGBT untuk mengatur duty cycle.
Secara umum komponen penyusun DC Chopper Tipe Buck (Buck Converter) antara lain :
- Sumber masukan DC
- Rangkaian Kontrol (Drive Circuit)
- Dioda Freewheeling
- Induktor
- Kapasitor
- MOSFET
- Beban (R)
Fungsi dari komponen penyusun diatas :
-
MOSFET
digunakan sebagai pencacah arus sesuai dengan setting duty cycle sehingga keluaran DC Chopper sesuai dengan nilai yang setting -
Drive Circuit
digunakan untuk mengendalikan MOSFET, sehingga timing untuk MOSFET bekerja dapat dikendalikan kapan harus ON atau OFF -
Induktor
digunakan untuk menyimpan energi dalam bentuk arus. Energi tersebut disimpan dikala MOSFET on dan dilepas dikala MOSFET off -
Dioda Freewheeling
digunakan untuk mengalirkan arus yang dihasilkan induktor dikala MOSFET off
Feedback Circuit DC Buck Converter
Untuk menghasilkan tegangan output yang konstan, DC Chopper Tipe Buck harus ditambah dengan rangkaian feedback (umpan balik) sebagai pembanding nilai output dengan nilai refrensi.
Selisih antara tegangan keluaran rangkaian yang dibandingkan tegangan referensi akan digunakan untuk menghasilkan duty cycle PWM yang disesuaikan (auto adjust) untuk mengontrol switching MOSFET.
Semakin banyak selisih yang dihasilkan dari perbandingan tegangan input dan output maka semakin besar pula duty cycle pwm yang dihasilkan.
Semakin besar duty cycle yang dihasilkan maka semakin besar pula tegangan keluaran yang dihasilkan DC Chopper Tipe Buck.
Akan tetapi, tegangan output tersebut akan selalu lebih kecil atau sama dengan tegangan masukan DC Chopper.
Tujuan ini guna mendapatkan tegangan output yang konstan sesuai dengan tegangan refrensi yang disetting.
Berikut yaitu rangkaian DC buck converter yang menggunakan rangkaian feedback
Prinsip Kerja
MOSFET yang dipakai pada rangkaian DC Chopper Tipe Buck yaitu bertindak sebagai saklar yang sanggup membuka atau menutup rangkaian.
Sehingga keluaran tegangan dapat dikontrol sesuai dengan duty cycle yang disetting.
Kinerja dari DC Chopper tipe buck dapat diperhatikan pada saat :
- Ketika MOSFET on (tertutup) dan dioda off, arus mengalir dari sumber menuju ke induktor (pengisian induktor), disafilter oleh kapasitor, kemudian ke beban, kembali lagi ke sumber
- Ketika MOSFET off (terbuka) dan dioda on, arus yang disimpan indukor dikeluarkan menuju ke beban kemudian ke dioda freewheeling dan kembali lagi ke induktor
Kelebihan dan Kekurangan dari sistem buck converter
Kelebihan
dari sistem Buck converter antara lain :
- Efisiensi yang tinggi
- Rangkaiannya sederhana
- Tidak memerlukan transformer
- Tingkatan stress pada komponen switch yang rendah
- Riak (ripple) pada tegangan keluaran juga rendah sehingga penyaring atau filter yang diperlukan pun relatif kecil
Baca juga :
Kapasitor adalah dan apa saja macamnya
Kekurangannya
:
- Tidak adanya isolasi antara masukan dan keluaran
- Hanya satu keluaran yang dihasilkan
- Tingkat ripple yang tinggi pada arus masukan
- Metode ini sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan sistem yang berukuran kecil
Contoh modul rangkaian buck converter
Untuk saat ini, banyak rangkaian modul dengan metode switching yang diperjualbelikan guna modul power supply khususnya modul untuk penurun tegangan DC to DC.
Contoh yang dapat mudah ditemukan yaitu modul LM2596.
Modul tersebut termasuk kedalam modul rangkaian buck converter dc to dc dikarenakan didalam rangkaiannya memiliki beberapa komponen penyusun.
Komponen tersebut antara lain komponen switching, control drive (IC LM2596), serta komponen lainnya seperti dioda, induktor, capasitor, dan Resistor load.
Regulator LM2596 adalah merupakan IC monolitik yang menyediakan semua fungsi aktif untuk regulator switching step-down (buck), dengan beban arus maksimum 3A.
LM2596 beroperasi pada
frekuensi switching
150 kHz, sehingga membutuhkan komponen filter berukuran lebih kecil dari yang diperlukan dengan regulator switching frekuensi yang lebih rendah.
Bentuk aktual ic LM2596 ada 2 yaitu
7-pin TO-220
standar dan tersedia dalam bentuk IC 7-pin TO-263, seperti gambar dibawah ini.
Spesifikasi dan fitur LM2596 :
- Efisiensi tinggi
- Tersedia IC dalam bentuk TO-220 dan TO-263
- Tegangan input mencapai 40 V
- Tegangan output 1.2-V – 37-V ± 4%
- Output beban maksimum 3A
- Osilator internal frekuensi tetap 150-kHz
- Hanya membutuhkan 4 komponen eksternal : Dioda, Capasitor, induktor, resistor
- Terdapat fitur Shutdown TTL
- Mode siaga daya rendah biasanya 80 μA
- Menggunakan induktor standar yang sudah tersedia
- Shutdown thermal dan Perlindungan terhadap batas arus
Incoming search terms:
jelaskan cara kerja dari dc to dc converter
Posted by: pskji.org