Kota tawangmangu tingginya 800 m dari permukaan air laut berapa tekanan udara di tempat itu
Kota tawangmangu tingginya 800 m dari permukaan air laut berapa tekanan udara di tempat itu
Udara di atmosfer permukaan bumi terdiri dari banyak campuran gas. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer permukaan bumi meliputi nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan aneka macam jenis gas lainnya. Salah satu sifat udara adalah menekan ke segala arah. Nilai tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lain bisa jadi berbeda. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya tekanan udara di suatu tempat. Salah satu faktor yang mempengaruhi besar tekanan udara adalah ketinggian suatu tempat. Bagaimana cara menghitung tekanan udara jika diketahui ketinggian suatu tempat? Melalui halaman ini, sobat idschool akan mempelajari bagaimana pengaruh ketinggian pada besar/kecilnya tekanan udara di suatu tempat.
Hubungan Tekanan Udara dan Ketinggian Suatu Tempat
Besar tekanan di suatu tempat dapat diukur menggunakan sebuah alat yang disebut barometer atau manometer. Besar tekanan udara dapat dinyatakan dalam atmosfer (atm), millimeter kolom air raksa (mmHg), atau milibar (mbar). Hubungan besar tekanan udara dan ketinggian pada suatu tempat pertama kali disampaikan oleh
Evangelista Torricelli
pada tahun 1643. Percobaan tersebut kini dikenal dengan percobaan Torricelli.
Eksperimen sederhana untuk mengukur tekanan udara yang dilakukan oleh Torricelli menggunakan sebuah tabung kaca kuat dengan panjang sekitar 1 m dengan salah satu ujungnya tertutup. Kemudian, tabung tersebut diisi raksa sampai penuh. Ia menutup salah satu ujung lain dari kolom raksa yang terbuka dengan jempolnya dan membaliknya. Selanjutnya, secara cepat ia melepaskan jempolnya dari tabung dan menaruhnya secara vertikal dalam sebuah bejana berisi raksa.
Dari percobaan tersebut, ia mengamati bahwa permukaan raksa dalam tabung turun dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana. Percobaan tersebut meninggalkan ruang vakum yang terperangkap di atas kolom raksa.
Percobaan dilakukan pada tempat yang memiliki ketinggian berbeda dari permukaan laut. Hasilnya, percobaan menunjukkan terdapat hubungan antara tekanan udara dan ketinggian suatu tempat. Kesimpulan dari percobaan Torricelli yang diperoleh adalah besar tekanan udara berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat
Inti kesimpulan tersebut adalah semakin tinggi suatu tempat, tekanan udara semakin rendah. Atau lebih spesifiknya, setiap kenaikan 100 m, besar tekanan udara turun 1 cmHg.
Baca Juga: Apa Itu Tekanan Udara dan Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Besar Tekanan Udara
Rumus Tekanan Udara
Berdasarkan percobaan Torricelli yang sudah dibahas di atas, dapat disimpulkan dalam sebuah persamaan. Kesimpulan persamaan ini menyatakan rumus tekanan udara pada suatu ketinggian.
Misalkan diketahui sebuah tempat terukur memiliki ketinggian 400 meter dari permukaan laut. Tekanan udara di permukaan laut sama dengan 1 atm. Besar tekanan udara pada suatu tempat dengan ketinggian 400 meter kemudian dapat diukur dengan rumus tekanan udara di atas.
Perhatikan penyelesaian berikut.
Diketahui:
- Tekanan udara permukaan laut adalah 1 atm = 76 cmHg.
- Ketinggian tempat: h = 400 meter
Menghitung besar tekanan udara pada ketinggia 400 meter:
P = 76 cmHg – (h/100)P = 76 cmHg – (400/100)
P = 76 cmHg – 4 = 72 cmHg
Atmosfer, Materi Geografi Kelas X, Suhu Udara, Unsur Iklim
Edit
Bagaimana menentukan suhu udara suatu tempat berdasarkan ketinggiannya? Penentuan suhu udara suatu tempat dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. 1) Jika hanya diketahui ketinggian suatu tempat.
Ket. T = Suhu udara yang dicari (°C). 26,3 = Konstanta (suhu udara rata-rata di daerah pantai tropis). 0,6 = Konstanta. h = Tinggi tempat dalam ratusan meter. Contoh soal: Berapa suhu udara di daerah A, jika mempunyai ketinggian 1.500 m dari permukaan laut? Jawab: T = 26,3 – 0,6 (15) = 26,3 – 9 = 17,3°C Jadi, suhu udara di daerah A adalah 17,3°C. 2) Jika diketahui ketinggian dua tempat, yang satu diketahui suhu udaranya dan yang satu tidak. ∆T = Selisih suhu udara antara tempat 1 dengan tempat 2 (°C). X = Ketinggian tempat yang diketahui suhu udaranya (m). X 1,2 = Ketinggian tempat yang dicari suhu udaranya (m). Contoh soal: Kota A memiliki ketinggian 50 m di atas permukaan laut. Ratarata suhu udara di kota A adalah 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 260 m di atas permukaan laut?
Jawab: ∆T = 0,006 (5 – 215) × 1°C = –1,26°C Jadi, suhu udara kota B = 28°C – 1,26°C = 26,74°C
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
Kota tawangmangu tingginya 800 m dari permukaan air laut berapa tekanan udara di tempat itu
Posted by: pskji.org