Berapa kali wasit meniup peluit untuk menandakan pertandingan berakhir

Berapa kali wasit meniup peluit untuk menandakan pertandingan berakhir

Wasit Piala Afrika 2021 menjadi sorotan pecinta sepak bola dunia. Pasalnya, wasit bernama Janny Sikazwe (merah) membuat sejumlah keputusan aneh di laga Tunisia vs Mali. (foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany).

Arief Wahyu Pradana
Kamis, 13 Januari 2022 – 13:13:00 WIB

LIMBE, iNews.id –
Wasit Piala Afrika 2021 menjadi sorotan pecinta sepak bola dunia. Pasalnya, wasit bernama Janny Sikazwe membuat sejumlah keputusan aneh di laga Tunisia vs Mali.

Dilansir SportBible, Kamis (13/1/2022), laga Grup F Piala Afrika 2021 Tunisia vs Mali berakhir dengan skor 0-1. Laga penuh kontroversi itu berlangsung di Stadion Limbe

Sikawe membuat beberapa keputusan aneh mulai dari 2 penalti kontroversi, 1 kartu merah, dan polemik peniupan peluit panjang sebagai tanda berhentinya pertandingan.

Mali dapat menang berkat gol penalti Ibrahima Kone pada menit ke-48. Pasalnya, pemain Tunisia Ellyes Skhiri melakukan handball di kotak terlarang.

Tunisia juga diberikan kesempatan untuk menyamakan kedudukan dari titik penalti. Jika ditinjau melalui VAR bola mengenai tangan pemain Southampton, Moussa Djenepo.

Eks punggawa Sunderland, Wahbi Khazri sebagai eksekutor gagal melesatkan bola ke gawang Tunisia. Kiper Mali Ibrahim Moungkoro mampu menebak arah tendangannya.

Pertandingan dimulai kembali hingga menit ke-85. Namun, secara mengejutkan wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga.

Sontak seluruh pemain, pelatih, dan staff yang berada di bench langsung mempertanyakannya. Hal ini dinilai menjadi keputusan aneh.

Lalu tak berselang lama, pertandingan bergulir kembali seolah tidak terjadi apa-apa. Tetapi lagi-lagi keputusan kontroversi muncul kembali.

Pemain Mali, El Bilal Toure diganjar kartu merah akibat pelanggaran yang disebut sangat keras. Padahal bila dilihat dengan VAR, gelandang tersebut tidak mengenai kaki pemain Tunisia.

Hal aneh terjadi lagi 10 detik sebelum 90 menit laga berakhir, wasit meniup peluit panjang kembali. Tak tanggung-tanggung, seluruh orang yang berada di bangku cadangan langsung murka memasuki lapangan.

Pelatih Tunisia, Mondher Kebaier menunjukkan sikap kekesalannya terhadap wasit. Tetapi, Sikazwe keluar dari lapangan begitu saja dengan kawalan pasukan pengamanan.

Usia laga berakhir dengan kekacauan, Modher Kebaier melakukan konferensi pers kepada awak media. Namun, pejabat dari Badan Sepak Bola Afrika (CAF) menginterupsi dan mengatakan ada perpanjangan laga 3 menit.

Para pemain Mali awalnya menolak untuk bertanding kembali, cuma dengan bujukan akhirnya mengiyakan. Kendati demikian, malah pemain Tunisia yang tidak muncul ke lapangan lagi. Mali akhirnya dinyatakan menang 1-0 tanpa balas.

Editor : Ibnu Hariyanto

TAG : piala afrika Piala Afrika 2021 wasit mali tunisia

Baca Juga :   Menyamakan jumlah tanda strip pada swing arm

​ ​

Jakarta

Setiap pertandingan sepak bola adalah momen yang menarik bagi banyak orang, terlebih jika klub kesayangannya sedang bermain. Tapi berapa lama sih sebenarnya lama pertandingan sepak bola?

Secara umum, aturan-aturan yang ada dalam sepak bola harus sesuai dengan standar yang ditentukan FIFA. Sedangkan dalam pertandingannya, aturan ditentukan oleh International Football Association Board (IFAB).

Berikut ulasan mengenai durasi dalam suatu pertandingan sepak bola berdasarkan “Buku Olahraga Paling Lengkap” oleh Sukma Aji.

Durasi Pertandingan Sepak Bola

Dalam suatu pertandingan sepak bola waktu yang digunakan adalah 2 babak dengan masing-masing durasi sebanyak 45 menit. Di antara 2 babak tersebut terdapat waktu istirahat.

Waktu istirahat dalam permainan ini paling lama adalah 15 menit. Kemudian ada juga waktu tambahan atau dikenal dengan additional time yang diberikan dalam suatu pertandingan akibat kehilangan waktu.

Lama waktu tambahan bergantung pada hilangnya waktu yang disebabkan pergantian pemain, pemberian sanksi, mengulur waktu, atau perayaan gol. Tambahan tersebut ditentukan berdasarkan pertimbangan wasit.

Pada kasus tertentu, ada juga waktu tambahan yang diberikan apabila dalam waktu normal (2×45 menit) pertandingan seri, namun memerlukan pemenang.

Waktu tambahan tersebut diberikan sebanyak 2 babak dengan masing-masing babak adalah 15 menit. Apabila dalam waktu tambahan 2×15 menit skor masih berimbang maka akan dilanjutkan dengan adu tendangan penalti.

Terjadinya kick off, goal, dan offside

Dalam suatu pertandingan sepak bola, kick off bisa dilakukan dalam kondisi-kondisi seperti berikut ini:

– memulai pertandingan

– setelah terjadinya gol

– memulai babak kedua

– memulai babak perpanjangan waktu

Ketika permainan dimulai, bola bisa dikatakan keluar apabila bola melewati garis lapangan pertandingan atau bisa juga ketika pertandingan tiba-tiba dihentikan oleh wasit dengan alasan tertentu misalnya ada yang cedera.

Sementara untuk aturan gol, terjadi ketika bola masuk ke dalam jaring dengan tidak terjadi offside, bola menyentuh tangan (selain kiper) dan atau pelanggaran.

Gol juga bisa terjadi dengan tendangan bebas, tendangan penalti, dan gol bunuh diri. Untuk sah atau tidaknya gol akan ditentukan oleh wasit.

Adapun offside akan terjadi jika pemain berada di area lawan di mana ketika bola menuju pemain tersebut, dia berada di garis terakhir pertahanan lawan.

Terjadinya offside ditandai dengan bendera yang diangkat oleh asisten wasit atau bisa juga dengan Video Assistant Referee (VAR).

Terjadinya Pelanggaran dan Penalti

Dalam suatu pertandingan sepak bola, hal-hal yang dianggap pelanggaran di antaranya adalah tekel yang keras, menyentuh bola, memukul atau menjagal lawan secara sengaja, dan sebagainya.

Baca Juga :   Kenapa cowok setelah putus cepat dapat pengganti

Setiap pelanggaran akan dikenakan peringatan bertahap, apabila dianggap keras makan bisa mendapatkan kartu peringatan berwarna merah dan kuning.

Kartu kuning untuk peringatan pelanggaran namun pemain masih dapat melanjutkan pertandingan, namun apabila mendapatkan kartu merah pemain harus keluar dari lapangan dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Setelah adanya pelanggaran, biasanya pemain lawan mendapatkan tendangan bebas. Tendangan tersebut dilakukan di area tempat terjadinya pelanggaran dan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk tendangan bebas secara langsung diarahkan langsung ke gawang, sementara tendangan tidak langsung bola dioperkan ke timnya terlebih dahulu.

Namun apabila sebuah pelanggaran berada di area kotak penalti lawan maka akan dilakukan tendangan penalti. Pelanggaran tersebut bisa berupa handball atau sengaja menjatuhkan lawan dengan sengaja.

Tendangan penalti dilakukan di depan garis gawang oleh satu orang penendang dengan bola berada pada posisi lingkaran tendangan penalti dan pemain lain harus berada di luar kotak terlarang serta berada di belakang bola.

Aturan lemparan ke dalam, tendangan gawang, dan tendangan sudut

Apabila bola meninggalkan lapangan maka akan dilakukan lemparan ke dalam oleh tim lawan. Lemparan dilakukan dengan posisi kedua tangan saat melempar bola berada di atas kepala.

Jika bola keluar di area garis gawang tanpa masuk ke jaring makan akan dilakukan tendangan gawang. Tendangan tersebut diputuskan oleh wasit.

Sementara jika bola keluar garis gawang dengan menyentuh pemain sendiri, maka pemain lawan melakukan tendangan sudut. Jika bola keluar ke arah kanan gawang, tendangan sudut dilakukan di sudut kanan lapangan, begitupun sebaliknya.

Simak Video “Ditanya Soal Ingin Beli Klub Bola, Ini Jawaban Deddy Corbuzier

(faz/nwy)

BolaSkor.com
– Apa jadinya wasit pertandingan sepak bola tanpa senjata andalannya, peluit? Bisa jadi, pertandingan akan sulit dikendalikan dan kekalutan terjadi di dalam lapangan. Lantas, bagaimana peluit bisa muncul dalam pertandingan sepak bola? Berikut ini riwayatnya:

Wasit menggunakan peluit untuk membantu mengendalikan pertandingan. Walaupun, tidak semua keputusan wasit didahului oleh peluit.

Penggunaan peluit tidak boleh berlebihan. FIFA mengatur hal itu dalam buku pedoman pertandingan. “Peluit tidak perlu terlalu sering digunakan karena akan memiliki dampak lebih kecil ketika dibutuhkan,” tulis FIFA.

Intinya, peluit adalah senjata wasit memimpin laga selain bahasa verbal, tubuh, dan komunikasi mata. Panjang atau pendek durasi sang wasit meniup pun syarat akan arti.

Baca juga:

5 Wonderkid Bundesliga Selain Erling Haaland dan Jadon Sancho

5 Tim Semenjana yang Pernah Mengejutkan Serie A

Pada awal sejarah sepak bola di Inggris, para pengadil menggunakan sapu tangan putih untuk menunjukkan adanya pelanggaran. Namun, cara tersebut dianggap tidak efektif karena tak bisa menjangkau semua pemain.

Baca Juga :   Negara di benua Amerika yang dilalui khatulistiwa antara lain

Kemuculan peluit di pertandingan sepak bola tentu saja didahului oleh adanya peluit itu sendiri. Jadi, kita tidak perlu lagi memperdebatkannya bak mencari siapa yang lebih dahulu ada antara ayam atau telur.

Peluit pertama kali dibuat oleh Joseph Hudson pada 1868 di Brimingham. Peluit mulai digunakan oleh kepolisian pada 1883. Keberadaan peluit untuk penegak hukum didasari oleh permintaan kepolisian yang mencari alat komunikasi. Ketika itu, peluit karya Hudson bisa terdengar hingga jarak satu mil.

Berdasarkan kabar M-dash, peluit pertama kali digunakan di pertandingan antara Nottingham Forest melawan Sheffield Norfolk pada 1878. Namun, terakhir kali kedua tim tersebut bersua adalah pada 1874 atau empat tahun sebelumnya.

Meski demikian, dalam buku rekening Nottingham Forest, terdapat catatan pembelian peluit wasit pada 1872. Oleh karena itu, banyak pihak sepakat peluit mulai digunakan pada pertandingan sepak bola era 1870-an.

Pada 1884, Hudson yang bekerja di Acme Whistle Company memperkenalkan Acme Thunderer – satu di antara merek peluit paling terkenal – khusus untuk wasit sepak bola. Itu adalah peluit kacang dengan bagian mulut yang diperpanjang.

Bahan dasar peluit tersebut adalah kuningan. Dipilihnya kuningan bukan tanpa alasan. Bahan tersebut memiliki karakteristik yang cocok untuk instrumen angin. Peluit juga dilapisi nikel atau kromium sehingga berwarna perak. Dalam edisi lainnya, Acme Thunderer juga pernah membuat peluit yang digunakan awak kapal Titanic.

Hingga saat ini, Acme Thunderer telah menjual lebih dari 200 juta peluit. Tidak heran, perusahaan tersebut menjadi satu di antara penghasil peluit paling terkenal. Peluit-peluit tersebut masih diproduksi oleh Acme Whistles Ltd di Great Barr, Birmingham, Inggris.

Sementara itu, peluit tidak benar-benar disebutkan pada Laws of the Games FIFA hingga 1936. Peluit baru muncul pada catatan kaki (B) di UU 2 yang menyatakan: “Kontrol wasit kepada para pemain untuk perilaku tidak pantas atau tidak sopan dimulai sejak memasuki bidang permainan. Namun, yurisdiksinya dimulai sejak dia meniup peluit untuk memulai laga,” bunyi peraturan tersebut.

Demikianlah sejarah awal mula peluit bisa menjadi senjata wasit dalam memimpin pertandingan sepak bola. Prit… prit… prit… Demikian juga tulisan ini berakhir.

Berapa kali wasit meniup peluit untuk menandakan pertandingan berakhir

Posted by: pskji.org