Zat yang dikeluarkan saat menghembuskan nafas dari hasil percobaan di atas adalah

Zat yang dikeluarkan saat menghembuskan nafas dari hasil percobaan di atas adalah

Ilustrasi kunci jawaban IPA kelas 8 SMP MTs halaman 92, 93 aktivitas 9.2, percobaan Sisa Metabolisme yang Diekskresikan melalui Paru-paru. /PIXABAY/Monfocus

RINGTIMES BALI –
Salam Semangat, adik-adik! Ayo kita simak pembahasn kunci jawaban percobaan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 8 SMP MTs tentang sisa metabolisme pada paru-paru.

Pembahasan IPA kelas 8 SMP MTs pada Bab 9 sesuai Kurikulum 2013 di semester 2, adik-adik mempelajari dan memahami tentang sistem ekskresi.

Di halaman 84-85 IPA Kurikulum 2013 kelas 8 SMP MTs terdapat aktivitas 9.2, adik-adik diminta untuk melakukan percobaan sisa metabolisme yang diekskresikan melalui paru-paru.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 SMP Halaman 80 Ayo Kita Diskusikan Sistem Ekskresi Manusia Semester 2

Pada kesempatan kali ini akan disajikan alternatif jawaban hasil diskusi dan kesimpulan percobaan sisa metabolisme pada paru-paru.

>

Dilansir dari Buku IPA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 untuk Siswa SMP MTs Kelas VIII Semester 2, berikut jawaban IPA SMP kelas 8 halaman 92-93 sebagai berikut:

Ayo, Kita Lakukan

Aktivitas 9.2

Sisa Metabolisme yang Diekskresikan melalui Paru-Paru

Alat dan Bahan yang diperlukan:
1. 200 mL air kapur (dapat dibuat dari gamping atau dari kapur papan tulis) 2. 1 buah sedotan 3. 1 buah cermin

4. 1 buah gelas kaca

Sumber: buku.kemdikbud.go.id

kunci jawaban IPA kelas 8 SMP MTs halaman 84 /kemendikbud


RINGTIMES BALI
– Simak, kunci jawaban IPA kelas 8 semester 2 halaman 84, 92, aktivitas 9.1 dan 9.2 tentang sistem ekskresi organ manusia sesuai dengan kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Kunci jawaban IPA kelas 8 semester 2 halaman 84, 92 ini akan membahas soal pada bab 9 kegiatan siswa aktivitas 9.1 dan 9.2 tentang sistem ekskresi organ pada manusia.

Berikut kunci jawaban IPA kelas 8 semester 2 halaman 84, 92, aktivitas 9.1 dan 9.2: sistem ekskresi ginjal dan paru-paru yang dipandu oleh Sevie Safitri Rosalina, S.Pd alumni dari IAIN Jember jurusan Pendidikan IPA.


Baca Juga: Download Lagu Labirin – Tulus MP3 MP4 Beserta Lirik, Sekali Klik

Aktivitas 9.1 Model Penyaringan Darah dalam Ginjal

>

Apa yang perlu kamu diskusikan?

1.Bagaimana perbedaan air dari larutan hasil penyaringan dan bahan awal sebelum disaring?

Jawab:

Pada larutan yang sudah disaring akan lebih jernih dan lebih encer daripada larutan yang awal, zat-zat terlarut tersaring pada kertas saring.

2.Apa yang menyebabkan berbeda?

Saat kita menghembuskan nafas ke permukaan cermin maka akan ada embun yang terbentuk diatas permukaan cermin. Hal ini membuktikan bahwa nafas yang kita keluarkan mengandung uap air H2O dan karbondioksida CO2 yang berasal dari paru-paru setelah melakukan pertukaran oksigen di alveolus. Sehingga uap airlah yang menjadikan cermin menjadi buram.

Baca Juga :   Pada gerakan jalan cepat posisi kaki harus ....

Pada artikel ini, kamu akan belajar tentang fungsi dan struktur sistem ekskresi manusia yang meliputi organ paru-paru, hati, dan kulit. Yuk, simak bersama!

Coba bayangkan, bagaimana jika banyak sampah menumpuk di dalam kamarmu? Apa yang akan kamu rasakan? Yap, pasti bau, sumpek, kotor, dan akan menjadi sumber penyakit. Lalu, apa yang harus kamu lakukan agar kamarmu tetap nyaman dan tidak menjadi sumber penyakit? Betul sekali, membuang sampahnya!

Yuk, beres-beres kamar! (Sumber: giphy.com)

Begitupun dengan tubuh manusia, tubuh perlu membuang sampah agar tetap sehat. Proses pembuangan sampah yang dilakukan oleh tubuh ini dikenal sebagai sistem ekskresi. Apa itu sistem ekskresi?
Sistem ekskresi adalah
proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.

Zat-zat sisa metabolisme ini antara lain seperti gas CO2, limbah nitrogen seperti urea, sisa perombakan sel darah merah seperti bilirubin, sampai kelebihan zat seperti kelebihan air (H2O), yang bisa dikeluarkan diantaranya melalui keringat dan juga urin. Pengeluaran zat-zat tersebut bertujuan
agar zat-zat sisa dalam tubuh tidak meracuni organ lainnya.

Sistem ekskresi
melibatkan organ-organ tubuh seperti
ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Untuk pembahasan tentang ginjal, bisa kamu baca di
artikel sebelumnya, ya. Kali ini, kita fokus ke pembahasan paru-paru, hati, dan kulit. Yuk, langsung aja kita bahas satu per satu!

1. Paru-Paru

Kamu pastinya sudah tidak asing ya, dengan organ paru-paru karena pembahasan tentang paru-paru pernah kamu pelajari pada bab
sistem pernapasan. Nah, selain berfungsi sebagai organ pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai organ ekskresi, lho!

Dalam sistem ekskresi,
paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2)
yang merupakani limbah hasil metabolisme sel-sel tubuh, sehingga harus dikeluarkan ketika kita menghembuskan napas.

Baca juga: Mengenal Komponen Penyusun Darah dan Fungsinya dalam Tubuh Manusia

Detailnya begini, ketika kamu menarik napas, oksigen akan dibawa masuk ke dalam paru-paru dengan melewati beberapa saluran pernapasan, mulai dari hidung, lalu faring, laring, trakea, bronkus hingga sampai di paru-paru. Kemudian, di paru-paru, tepatnya di alveolus, akan terjadi
pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida.

Oksigen akan dipindahkan dari alveolus ke peredaran darah untuk selanjutnya
diedarkan ke sel-sel tubuh. Oksigen lalu dipakaioleh sel-sel tubuh

untuk melakukan

metabolisme
,

sehingga sel-sel tubuh bisa beraktivitas. Hasil metabolisme ini menyisakan limbah dalam bentuk

karbondioksida
.

Karena karbondioksida adalah limbah, maka harus dibuang dari dalam tubuh. Oleh karena itu, karbondioksida dibawa dari sel-sel tubuh ke peredaran darah menuju ke alveolus. Karbondioksida dipindahkan dari peredaran darah ke alveolus untuk
dikeluarkan oleh paru-paru saat kita menghembuskan napas.

Baca Juga :   Keterlibatan masyarakat dalam upaya pemberdayaan komunitas lokal pada tahap perencanaan yaitu

Begitulah proses organ paru-paru ikut berperan sebagai organ ekskresi. Paham kan sampai sini?

Sekarang lanjut yuk, ke pembahasan organ hati!

2. Hati

Sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi, hati
berfungsi untuk

merombak sel-sel darah merah yang sudah tua atau rusak

untuk menghasilkan

bilirubin yang sifatnya beracun

.
Karena beracun, maka bilirubin harus diproses untuk bisa dikeluarkan dari dalam tubuh, salah satunya yaitu dikeluarkan bersamaan dengan urin.

Detail prosesnya begini, guys! Pertama-tama, di dalam hati, sel-sel darah merah yang sudah rusak akan
dirombak. Kandungan hemoglobin pada sel darah merah yang sudah rusak lalu diuraikan menjadi
senyawa hemin dan protein globin. Nah, hemoglobin sendiri merupakan protein pada sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksigen.

Protein globin
hasil perombakan sel darah merah lalu akan
diuraikan menjadi
asam amino
yang bisa digunakan untuk
membentuk sel darah merah baru. Sementara itu,
senyawa hemin (atau heme)
akan
diubah menjadi

biliverdin dan zat besi
. Zat besinya akan dibawa ke sumsum merah tulang untuk dipakai
membentuk hemoglobin baru, sementara biliverdinnya akan
diubah menjadi bilirubin.

Nah, bilirubin ini lalu akan ditambahkan oleh hati ke dalam
cairan empedu. Empedu? Kayak gimana tuh?

Jadi, empedu merupakan
cairan berwarna kehijauan
yang berperan dalam
pencernaan lemak di usus halus. Nah, di usus besar, bilirubin lalu akan dipisahkan dari komponen cairan empedu lainnya. Bilirubin tersebut lalu akan diproses lebih jauh membentuk
sterkobilin, yang menjadi
zat warna feses, dan
urobilinogen.

Urobilinogen inilah yang selanjutnya dibawa ke ginjal dan diubah menjadi
urobilin. Urobilin lalu diekskresikan bersamaan dengan urin sebagai
zat warna urin.

Baca juga: Jenis-Jenis Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Begitulah proses organ hati ikut berperan sebagai organ ekskresi.

Fungsi hati lainnya dalam sistem ekskresi adalah
untuk menguraikan

asam amino
, yang akan menghasilkan

amonia dan urea

yang sifatnya beracun. Oleh karena itu, amonia dan urea selanjutnya akan
diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine. Bye-bye, urea dan amonia!

Sekarang, lanjut ke pembahasan organ terakhir, yaitu kulit!

3. Kulit

Fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi adalah untuk
mengeluarkan

keringat

yang mengandung
kelebihan air,
garam mineral, maupun
sedikit limbah nitrogen seperti urea, yang dapat meracuni tubuh. Keringat biasanya keluar ketika kita melakukan aktivitas, seperti berolahraga atau saat kita sedang kepanasan.

Duh, panas banget! (Sumber: giphy.com)

Kulit sendiri terdiri atas
dua lapisan utama, yaitu lapisan
epidermis
dan lapisan
dermis. Kita bahas satu per satu, ya!

Baca Juga :   Berikut ini yang bukan faktor pendorong terjadinya perdagangan

a. Lapisan Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis merupakan
lapisan kulit paling luar
yang tersusun dari
sel-sel epitel
yang tersusun rapat dan mengandung senyawa
keratin.

Bagian paling atas sel-sel epidermis terdiri dari
sel-sel mati
yang akan selalu
mengelupas secara berkala, sehingga perlu digantikan oleh sel-sel kulit yang baru. Selain itu, di epidermis juga terdapat
melanosit, berupa sel penghasil pigmen melanin yang
menentukan warna kulit
kita.

b. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)

Lapisan dermis
terdapat

di bawah lapisan epidermis. Pada lapisan ini, terdapat
otot penggerak rambut,
pembuluh darah,
serabut saraf,
kelenjar minyak (glandula sebasea)
yang berfungsi menghasilkan minyak pelumas kulit, dan
kelenjar keringat (glandula sudorifera)
yang berfungsi menghasilkan keringat.

Kelenjar keringat memiliki pangkal yang menggulung dan saluran yang memanjang hingga ke pori-pori kulit. Nah, ketika kamu sedang beraktivitas di cuaca panas atau habis berolahraga, tubuh kamu pasti mengeluarkan keringat, kan? Hal itu bertujuan untuk
‘mendinginkan’ tubuh
dengan cara
mengeluarkan kelebihan panas tubuh. Tapi kok bisa gitu? Kaitannya dengan keringat gimana?

Detailnya begini, ketika kita berada di tempat yang panas, maupun ketika habis berolahraga, suhu tubuh kita akan meningkat. Hal ini lalu mendorong otak, tepatnya bagian
hipotalamus
di otak, untuk
mengirimkan perintah
ke kelenjar keringat agar
aktif mengeluarkan keringat.

Nah, selain ada garam mineral dan limbah nitrogen seperti urea, di dalam keringat juga ada kandungan airnya, kan? Ketika dikeluarkan dari tubuh, air dalam keringat bisa
menguap
atau berubah menjadi uap air dengan
memanfaatkan kelebihan panas tubuh. Ini nih, bagaimana keringat juga ikut membantu mengeluarkan kelebihan panas tubuh.

Baca juga: Apa Saja Sistem Pencernaan pada Manusia?

Oh ya, kalau kamu lihat pada gambar di atas, di bawah lapisan dermis masih terdapat lapisan hipodermis, kan? Lapisan ini berisi kumpulan jaringan ikat, khususnya jaringan lemak, yang berfungsi menyatukan kulit pada otot dan mempertahankan suhu tubuh kita agar tetap hangat.

Selesai deh, penjelasan organ-organ sistem ekskresi pada manusia yang meliputi paru-paru, hati, dan kulit. Kalau kamu masih penasaran tentang materi ini dan ingin mempelajari lebih dalam, segera gabung di
ruangbelajar, yuk! Di sana, kamu bisa belajar materi ini dengan menonton video belajar beranimasi yang seru, lho!

Referensi:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Semester II. Jakarta: Balitbang Kemendikbud.

Artikel ini telah diperbarui pada 16 Februari 2022.

Zat yang dikeluarkan saat menghembuskan nafas dari hasil percobaan di atas adalah

Posted by: pskji.org